Monday, May 21, 2012

Stage Photography (Tips Teknis & Tips Psikologis)



 Tips Teknis Stage Photography
----------------------------------------
Berikut saya sedikit menjelaskan beberapa aspek teknis yang harus diperhatikan saat kita berniat untuk memotret Panggung;

Ambil Jarak Terdekat Semampu Anda
Jika posisi Anda adalah sebagai ‘penonton’ sebisa mungkin ambil seat paling depan. Makin dekat dengan stage makin bagus. Pastinya, Anda akan membutuhkan lensa telezoom. 200mm sepertinya adalah focal lenght paling pendek yang Anda butuhkan. Lensa ini akan sangat membantu Anda untuk mendapatkan portrait ekspresif yang bagus.

Sesekali, kalau Anda menginginkan untuk mengambil angle lebar dari atmosfer panggung, Anda bisa mengganti lensa Anda dengan lensa yang lebih lebar. Khusus pengambilan lebar ini, pada area panggung yang kebanyakan menggunakan lighting spot, Anda bisa menurunkan exposure beberapa stop supaya konsentrasi xposure bisa terpusat dan pendaran dari cahaya panggung terlihat lebih dramatis.

Jarak dekat ini juga akan memungkinkan bagi Anda untuk mengambil performer secara detail. Karena biasanya performer akan secara penuh memaksimalkan penampilan mereka di panggung. Anda bisa mengamati dan kemudian memanfaatkan detail ini untuk kesempurnaan foto Anda. Close up ekspresi perform, expresi komunikasi, kostum, perhiasan/assesoris, tatoo akan sangat menambah nilai karya foto panggung Anda.


Jangan Menggunakan Flash
Bagi yang belum pernah motret panggung pasti akan mengira bahwa kesulitan terbesar dari foto panggung adalah masalah pencahayaan. Dan mau tidak mau harus berangkat dengan berbekal yang namanya flash external dengan harapan akan sangan membantu menambah pencahayaan.

Pertama, untuk show-show besar akan sudah pasti ADA LARANGAN bagi fotografer untuk menggunakan flash. Kenapa? karena yang namanya stage, pasti sudah dikonsep sedemikian rupa dengan warna dan pencahayaan panggung. Penggunaan flash dari fotografer pasti akan sangat mengganggu konsep lighting tersebut.

Kedua, penggunaan flash dari fotografer pasti akan sangat mengganggu si performer. Kalau satu dua mungkin tidak terasa. Tapi bagaimana jika yang membawa kamera ke acara tersebut puluhan atau ratusan orang? pasti kilat-kilat dari flash akan sangat menganggu.
Dari segi Anda fotografer, penggunaan flash untuk cahaya tambahan yang pasti akan merusak ambience. Nuansa panggung yang sudah dikonsep dengan warna-warna tematis dengan lampu-lampu spot yang beraneka ragam pasti akan rusak oleh nyala flash Anda.

Pengalaman saya, untuk foto panggung, menggunakan ISO 800 – 1600 sudah sangat cukup untuk mendapatkan exposure yang nikmat. Saya malah cenderung menurunkan exposure sekian stop untuk menyelamatkan area yang tersiram lampu spot secara langsung.
Jangan takut noise. Karena sifat lampu panggung yang spot, maka batas antara area shadow dan highlight akan sangat keras. Kondisi ini memungkinkan Anda mendapatkan foto yang relatif bersih. Karena noise kebanyakan tercipta dari area shadow yang bersifat abu-abu.


Jika tidak yakin menggunakan mode Manual, gunakan Shutter speed priority
Hindari memakai mode P atau mode-mode super automatic lainnya. Tentu saja akan lebih bagus menggunakan mode manual, dimana Anda akan lebih leluasa mengontrol exposure yang Anda inginkan.

Dengan shutter speed priority Anda akan lebih mungkin mendapatkan hasil eksposure yang konsisten. Sesuaikan dengan kemampuan Anda sampai seberapa shutter speed Anda bisa merasa steady. Selebihnya jika Anda mempunyai keterbatasan angka diafragma, Anda bisa memainkan nilai ISO sebagai kompensasi.

Gunakan centre-weighted exposure metering
Type metering ini paling cocok digunakan untuk pemotretan panggung. Sifat metering centre weigted yang penentuan area meteringnya bersifat spread memungkinkan kamera bisa mengkalkulasi area-area metering yang kontras.


Gunakan White Balance Auto
White balance auto memungkinkan kita untuk mendapatkan ambience sebenarnya dengan sedikit koreksi. Mengapa begitu? karena sifat ambience panggung sekali lagi adalah sudah pasti berkonsep. Tentu saja konsep lighting ini tidak bisa kita normalkan dengan bantuan white balance kalau kita ingin mendapatkan suasana panggung yang sebenarnya.

Bagus atau tidaknya panggung salah satu faktor pentingnya adalah lighting. Seandainya konsep panggung misalnya adalah disetting sedemikian rupa sehingga sifatnya tungsten, maka jika kita menyesuaikannya dengan menggunakan WB tungsten, maka sifat tungsten tersebut akan hilang. Menjadi netral. Suasana panggungnya tidak terekam.

Gunakan Single Area Fokus
Sekali lagi sifat lamp panggung biasanya adalah spot. Bukan sekedar spot tapi juga bersifat dim (bisa diatur intensitasnya). Kondisi ini membuat kita kadang-kadang sulit menemukan titik fokus kalau fokus kita trus bekerja.


Tips Psikologis Stage Photography
-------------------------------------------
Akan lebih baik kalau Anda mengenali orang atau grup yang sedang Anda abadikan performancenya

Kalau Anda asing dengan performer, jangan langsung hajar. Nikmati dulu sekian saat apa yang mereka tampilkan

Golden momen dalam sebuah perform panggung tidak akan banyak. Jaga konsentrasi Anda dan jangan lepaskan perhatian pada hal lain selain momen-momen menarik di atas panggung.

Jangan menghabiskan waktu untuk terlalu sering mereview apa apa yang Anda dapatkan melalui LCD. Momen bagus bisa saja datang saat Anda sibuk mempelototi LCD Anda. Eksekusi dulu saja semampu Anda. Soal review, bisa Anda lakukan saat perform sudah selesai.

Jangan mudah puas ketika sudah mendapatkan sebuah frame yang bagus. Percayalah, sepanjang perform berikutnya, pasti akan ada momen-momen lain yang lebih bagus.

Memotret panggung bukan cuma membutuhkan kejelian mata Anda untuk mendapatkan momen dan sudut pandang yang bagus. Tapi juga sangat membutuhkan kepekaan hati Anda untuk merasakan kapan sang perform bisa benar-benar mengeluarkan feel terbaiknya.



summaries from and other source

1 comment: